Kasus pencurian aset kripto besar-besaran kembali terjadi akhir-akhir ini, kali ini menimpa jaringan Solana.
Sejumlah pengguna cryptocurrency melaporkan bahwa aset kripto mereka pada jaringan Solana terkirim secara paksa oleh para peretas.
Para komunitas awalnya menduga bahwa ini terjadi karena mereka menghubungkan wallet mereka ke platform NFT marketplace Magic Eden.
Namun setelah informasi lebih lanjut ternyata aksi eksploitasi wallet ini bukan terjadi hanya satu platform melainkan di beberapa tempat sekaligus.
Pengguna wallet Phantom, Slope, dan Trust Wallet juga melaporkan kejadian yang sama bahwa mereka kehilangan sejumlah USDC pada Solana dan Ethereum.
Keadaan ini mendorong spekulasi dalam komunitas bahwa jaringan Solana telah disusupi peretas dan mereka bisa leluasa menarik aset milik pengguna yang terhubung ke sejumlah layanan.
Sebuah akun peneliti keamanan crytocurrency independen @officer_cia mencurigai beberapa alamat wallet yang menjadi tempat menyimpan uang hasil peretasan tersebut.
Ada sekitar 4 alamat wallet yang dicurigai sebagai alamat wallet dari peretas.
Masing masing alamat tersebut menyimpan aset hasil curian sebesar USD 3,7 juta, USD 2 juta, USD 571 juta, dan USD 284 ribu, menghasilkan total kerugian aset sekitar USD 577 juta.
Dan menyebabkan harga Solana saat ini turun hampir 4% dalam 24 jam terakhir. Jauh lebih rendah daripada penurunan yang dialami oleh Bitcoin dan Ethereum.
Klarifikasi Sejumlah Platform Di Jaringan Solana
Pada saat kasus peretasan pada jaringan Solana ini semakin menyebar, sejumlah platform seperti STEPN, Phantom Wallet, dan Magic Eden. Agar segera mengkonfirmasi dan memberi saran agar pengguna untuk mencabut izin aplikasi ke layanannya.
Melalui akun twitter resminya, Phantom Wallet juga mengumumkan bahwa saat ini tim mereka sedang bekerjasama bersama tim lain untuk menyelesaikan kerentanan yang terjadi di ekosistem Solana.
Mereka juga mengatakan bahwa hingga kini timnya masih tidak percaya jika masalah ini hanya terjadi pada layanan Phantom Wallet.
Solana juga telah menyatakan bahwa saat ini mereka sedang bekerjasama dengan sejumlah insinyur dari berbagai ekosistem dan beberapa perusahaan keamanan untuk menyelidiki wallet yang terkuras pada jaringan Solana.
Mereka juga menyatakan bahwa hingga kini tidak ada bukti bahwa wallet perangkat keras ikut terpengaruh.
Bisa Saja Jumlah Korban Terus Bertambah
Masih dari akun @officer_cia bahwa ia memberikan tautan untuk mengetahui jumlah korban peretasan pada jaringan Solana secara real time.
Hingga saat ini sudah ada lebih dari 8.000 alamat wallet yang menjadi korban peretasan dan mungkin akan terus bertambah.
Karena peretasan ini terjadi pada pagi hari mengakibatkan masih banyak orang-orang yang belum menyadari kasus peretasan ini.
Beberapa dari mereka juga masih bingung apakah aset yang teretas akan kembali.